Melestarikan alam di wilayah Provinsi Riau yang terkenal dengan hutan dan alam asri, lebat dan menyejukkan adalah sebuah keharusan. Alam telah menemani sekian lama semenjak nenek moyang kita tinggal dan hidup menetap di sini. Pemanfaatan sumber daya hutan merupakan salah satu sumber mata pencarian, mengais rezeki, menghidupi keluarga, dan menyekolahkan putra-putri. Pemanfaatan sumber daya alam sudah menjadi bagian dari hidup tetua kita dahulu. Alam dikonsumsi dan dilestarikan kembali, menambah ruang untuknya, bukan malah menguranginya.
Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru melalui beberapa gerakan menggebrak publik agar lebih peduli pada lingkungan yang semakin krisis dan butuh reboisasi besar-besaran secepat mungkin. Gerakan peduli lingkungan seharusnya dijadikan titik tolak kepedulian masyarakat kepada 'ibu' yang telah membesarkan mereka. Dan diantara beberapa gerakan kecil namun sangat bermanfaat untuk perlindungan alam Riau adalah:
1. Masyarakat hendaknya kembali menanam pohon, menjaganya, membesarkannya, dan merawatnya. sebuah asumsi jika saja satu juta orang di Riau ini menanam satu buah pohon, maka akan ada satu juta pohon baru yang hidup di tanah Riau, yang artinya proses reboisasi sedang berlangsung.
2. Masyarakat hendaknya mencegah berbagai tindak pidana yang merusak alam Riau, dengan melaporkannya ke Dinas Kehutanan dan Instansi terkait. banyaknya kasus pembakaran hutan di puluhan titik adalah tanda akan lemahnya pengawasan Petugas Kehutanan. karena itu dengan adanya hubungan kerja yang melibatkan masyarakat adalah hal penting dalam menanggulangi kerusakan hutan di alam Riau.
Kampus memulai kiprahnya menjaga alam Riau melaui wacana di kalangan mahasiswa, dilanjutkan kemudian mensosialisasikan kepada masyarakat, dan mengaplikasikan wacana tersebut di lapangan. Diharapkan semoga dengan adanya partisipasi dari mahasiswa ini, pemerintah bersama masyarakat yang menetap di Provinsi Riau dapat menjaga kelestarian hutan yang semakin hari semakin terancam kepunahannya.
Muhammad Khoirul Munadi